Setelah lama tidak memproduksi mobil listrik, produsen mobil asal Jerman, BMW siap meluncurkan dua model mobil listrik baru untuk bersaing dengan Tesla, Jaguar, Audi, dan Mercedes-Benz di kelas mobil listrik premium.
BMW adalah salah satu pembuat mobil besar pertama yang memproduksi mobil listrik baterai. Namun, baru delapan tahun lalu BMW meluncurkan i3 pada 2013. Setelah itu, BMW lebih fokus mengembangkan plug-in hybrid electric car (PHEV).
Namun kini BMW siap meluncurkan dua mobil listrik baterai baru pada 2022, yakni BMW i4, sedan mewah bertipe Gran Coupe empat pintu, dan sport unit vehicle (SUV) BMW iX mirip BMW X5 dan X6.
Chief Executive Officer BMW Group, Oliver Zipse mengatakan, peluncuran BMW i4 dan iX akan mengantarkan era baru kendaraan listrik BMW yang menjanjikan semua fitur yang diinginkan pengguna mobil listrik.
“Grup BMW selalu berusaha mengubah dirinya sendiri. Ini adalah komponen kunci dari strategi perusahaan kami,” kata Zipse dalam siaran pers seperti dikutip Inverse.com. “BMW iX mengungkapkan pendekatan ini dalam bentuk yang sangat terfokus.”
Zipse menjelaskan bahwa i4 memiliki baterai yang mampu menempuh jarak hingga 300 mil (482 km) dengan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga hingga 530 tenaga kuda. Dengan mesin tersebut, i4 mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 100 km per jam hanya dalam waktu 4 detik.
Mobil listrik tipe SUV, BMW iX yang akan diluncurkan pada 2022. (BMW Group)
Sedangkan BMW iX dibekali motor listrik berkekuatan 500 tenaga kuda, mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 100 km per jam dalam waktu kurang dari lima detik, serta dilengkapi baterai yang mampu menempuh jarak sejauh 300 mil.
Berikut daftar mobil listrik dengan jangkauan terjauh di dunia:
Direktur BMW Group Pieter Nota mengatakan BMW ingin mempertahankan desain BMW klasik untuk mobil listriknya, termasuk desain kidney grille yang lebih besar yang menjadi ciri khas mobil BMW. Berbeda dengan mobil listrik lain yang mencopot grill depan.
“Dengan tampilannya yang sporty, pengalaman berkendara terbaik di kelasnya, dan nol emisi, BMW i4 adalah BMW sejati,” ujar Nota. “Itu membuat jantung merek BMW kini sepenuhnya berdenyut pada energi listrik.”
Meski demikian, BMW tetap menyematkan berbagai fitur teknologi terkini pada mobil listriknya, seperti pengisi daya fast DC 200 kW yang mampu mengisi ulang baterai dari daya 10% hingga 80% hanya dalam waktu 40 menit, berbagai fitur berkendara semi otonom.
Peluncuran kedua mobil listrik ini semakin menegaskan keinginan BMW untuk bersaing di pasar mobil listrik premium yang saat ini diisi oleh pemain besar seperti Audi, Jaguar, Mercedes Benz, dan Tesla.
Mercedez Benz telah merilis versi elektrik dari model sedan S-Class, model SUV GLA dan GLC, serta model multi-purpose vehicle (MPV) V-Class. Tak hanya itu, Mercedes juga mengembangkan mobil listrik baru dari nol, yang bukan elektrifikasi dari model yang sudah ada.
Sementara itu, Audi memiliki jajaran mobil listrik e-Tron, mulai dari mobil sport Audi e-Tron GT, SUV e-Tron Sportback, dan Audi Q4 e-Tron. Audi akan meluncurkan Q6 e-Tron pada 2022 dan 20 model mobil listrik baru pada 2025.
Sedangkan Jaguar baru memiliki model mobil listrik baterai melalui SUV Jaguar i-Pace. Begitu juga dengan Tesla dengan Model S, Model X, Model Y dan Model 3. Di tahun 2020 ini, total produksi mobil listrik Tesla melonjak hingga hampir 40%. Lihat kotak data berikut: