liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Kisah Jembatan Ancol, Si Manis yang Tidak Berakhir Seperti Namanya

Kisah Jembatan Ancol menjadi salah satu cerita atau urban legend bagi masyarakat khususnya ibu kota Jakarta. Tak hanya menjadi perbincangan publik, kisah yang mengiringi keberadaan Jembatan Ancol itu bahkan dijadikan film layar lebar. Cerita Jembatan Ancol bercerita tentang sosok “manis” yang konon suka tampil di Jembatan Ancol.

Menurut Zaenuddin HM dalam buku ‘Crazy’ Stories Around Djakarta Tempo Doeloe (1966), orang melihat hantu berwujud wanita cantik berdiri di atas jembatan ini. Rambut panjangnya terurai indah. Hantu ini sering mendekati dan menyapa orang, terutama pria yang sering melewati kawasan tersebut.

Dia meminta bantuan untuk sesuatu, setelah itu dia menghilang entah kemana. Jembatan Si Manis Ancol merupakan cerita legenda yang sudah ada sejak abad ke-19. Tepatnya pada masa penjajahan Belanda di DKI Jakarta yang dulu bernama Batavia.

Jembatan Ancol sendiri sudah dibangun sejak zaman Belanda. Saat itu keadaan sekitar sangat sepi, apalagi pada malam hari karena tidak ada lampu. Banyak orang mengaku pernah bertemu dengan hantu wanita ini.

Kepopuleran cerita manis ini membuatnya terkenal sebagai Si Manis Jembatan Ancol. Namun kisah Manisnya Jembatan Ancol tak pernah semanis namanya. Cerita rakyat ini seolah menutupi kisah kelam di balik peristiwa yang terjadi di sekitar jembatan Ancol saat itu.

Kisah hilangnya nyawa seorang wanita kini diceritakan dalam bentuk hantu yang keluar untuk membalas dendam. Menurut Syahbudin dalam buku Legenda Jembatan Si Manis Ancol (2012), manisan ini bernama Mariam. Ada versi lain yang menyebut nama aslinya adalah Siti Ariah.

Ia adalah bunga desa yang meninggal karena menjadi korban maksiat, kemudian jenazahnya dibuang di sekitar Jembatan Ancol. Kawasan Ancol sebelum dibangunnya proyek wisata Ancol juga dikenal sebagai sarang monyet yang hidup di semak-semak. Seringkali monyet ini muncul di jalan.

Dulu, Ancol dikenal sebagai tempat berkumpulnya preman dan PSK. Nama Ancol sudah tercetak sebagai tempat maksiat sejak zaman dulu. Dalam buku Saudagar Bagdad dari Betawi (2004) karya Alwi Shahab, sebuah kisah populer kala itu bercerita tentang seorang playboy kaya raya dan beberapa warga kaya lainnya. Mereka sering bersenang-senang di kawasan Ancol ini.

Mereka juga memiliki semacam rumah bordil yang dikenal sebagai soehian atau tempat berlayar dengan harem. Dikisahkan pada awal abad ke-19, sekitar tahun 1817 ada seorang gadis yatim piatu bernama Siti Ariah yang tinggal bersama ibunya, Mak Emper. Mereka berdua tinggal di pendopo milik seorang tuan tanah kaya di Batavia.

Di usia 16 tahun, pemilik rumah mulai jatuh cinta pada Ariah. Tapi Ariah menolak menjadi selir dan kemudian kabur. Sayangnya, setelah kabur, dia bertemu dengan playboy pemilik rumah bordil tersebut.

Melihat wajah cantik Ariah, ia pun tergiur dan ingin menjadikannya “koleksi” miliknya. Wanita ini kemudian kabur lagi, namun kemudian ditangkap oleh dua preman yang mewakili rumah bordil. Ariah kemudian meninggal di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter, jenazahnya kemudian dibuang sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol.

Dikisahkan bahwa Ariah menjadi arwah gentayangan karena ingin memberi tahu ibunya tentang keberadaannya. Sementara itu, pemilik rumah bordil ini akhirnya meninggal dunia dengan cara digantung Belanda di Taman Fatahillah, Jakarta. Popularitas kisah mistis Jembatan Ancol mencapai puncaknya pada tahun 1980-an.

Meski begitu, hampir tidak ada pengendara yang berani melintas. Hingga akhirnya pengendara yang ingin melewati jembatan ini harus memberikan kode seperti membunyikan klakson atau menyalakan lampu lalu lintas. Sejak itu kisah manisnya Jembatan Ancol menjadi urban legend di masyarakat.