liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Mengagumi Keindahan Telaga Remis, Destinasi Wisata di Kuningan

Danau Remis merupakan destinasi wisata yang terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Telaga ini merupakan telaga alami yang terletak di kaki Gunung Ciremai.

Jika ditotal luas kawasan ini memiliki luas hingga 13 hektare (ha), sedangkan luas danaunya mencapai 3,35 ha. Danau yang memiliki kedalaman hingga 12 meter ini tetap memiliki suasana yang asri.

Wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas di kawasan Danau Remis. Bagi wisatawan yang suka berjalan kaki atau berlari, danau ini memiliki jalur khusus yang bisa digunakan.

Wisata Danau Remis

Wisatawan bisa jogging ringan atau sekedar jalan-jalan sambil menikmati pemandangan sekitar dan udara bersih. Bagi wisatawan yang hobi memancing, Anda juga bisa membawa peralatan memancing ke Telaga Remis.

Telaga Remis memiliki beragam ikan yang bisa dibawa pulang wisatawan seperti ikan mujair dan ikan mas. Fasilitas umum yang dibangun di sekitar destinasi wisata di Kunigan juga cukup lengkap.

Wisatawan dapat bersantai di gazebo yang dibangun di sekitar kawasan Telaga Remis yang dilengkapi fasilitas toilet, tempat ibadah, dan food corner yang dapat memenuhi kebutuhan perut wisatawan.

Wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan wisata Tasik Remis tidak perlu khawatir tersesat. Jalur atau rute menuju danau ini cukup mudah ditemukan. Selanjutnya, akses menuju kawasan wisata Tasik Remis cukup baik. Wisatawan bisa membawa kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.

Jika wisatawan memulai perjalanannya dari pusat Kota Kuningan, maka dapat melalui Jalan Lingkar Timur Kuningan – Jalan Lingkaran Cilimus – Jalan Mandirancan – Jalan Sindang Jawa Mandirancan – Jalan Cisaat Kramat – Jalan Pahlawan – Tasik Remis.

Sedangkan jika wisatawan memulai perjalanan dari pusat Kota Cirebon dapat melalui Jalan Kesambi – Jalan Kanggraksan – Jalan Kalitanjung – Jalan Raya Sumber Cirebon – Jalan Sultan Agung – Jalan Nyai Ageng Serang – Jalan Cisaat-Kramat – Jalan Pahlawan – Jalan Kauela – Telaga Remis .

Harga tiket Tasik Remis cukup masuk akal. Bagi wisatawan yang akan berlibur ke tempat ini cukup membayar harga tiket Rp 10.000 pada weekdays dan Rp 15.000 pada weekend.

Kisah Di Balik Danau Remis

Dalam buku “Wisata Mudik Nusantara” karya Rosyid Hariyadi, nama Tasik Remis berasal dari kata ‘danau’ dan ‘kupang’. Dalam bahasa Sunda, ‘telaga’ berarti danau, sedangkan ‘kupang’ adalah sejenis kerang kuning.

Banyak kerang hidup di sekitar danau ini, sehingga danau ini disebut Tasik Kerang oleh masyarakat setempat. Ada legenda tentang asal usul Talaga Remis yang berkembang di masyarakat sekitar.

Dulu Keraton Cirebon yang dipimpin oleh Sultan Matangaji menolak membayar upeti kepada Kerajaan Mataram yang seharusnya diberikan. Kemudian Pangeran Selingsingan dan anak buahnya diutus. Namun sebelum sampai di tempat tujuan, rombongan bertemu dengan rombongan Pangeran Purabaya dari Mataram yang hendak mengumpulkan upeti. Hingga akhirnya perang tak terelakkan.

Berada di kaki Gunung Slamet, Pangeran Selingsingan tak bisa menandingi ketangguhan Pangeran Purabaya dan pasukannya. Ini menyebabkan dia mundur dan mengirim pesan ke Sultan Matangaji. Mendengar keadaan tersebut, sultan mengutus menantunya yang sakti ke medan perang. Hal ini tidak dibantah oleh Elang Sutajaya.

Untuk membantu saudara-saudaranya yang berada dalam kesulitan, dia bertindak untuk membantu Pangeran Kecil dan memenangkan perang. Sesampainya di tempat tujuan, Elang Sutajaya mencari Pangeran Purabaya sebagai musuh utamanya.

Ia menggunakan keris sebagai senjata dan sakti untuk mengalahkan utusan Kerajaan Mataram. Dan tanpa ampun, keris yang menjadi senjata Elang itu berhasil menikam tubuh Purabaya dan membelahnya menjadi dua.

Merasa kalah, Pangeran Purabaya meminta belas kasihan Elang Sutajaya. Dia pikir dia hanya orang biasa. Namun, Helang Sutajaya tak bergeming. Katanya, Purabaya bukanlah muslim yang baik, karena tidak ada muslim yang melakukan kekerasan termasuk memulai perang dan pembunuhan.

Mendengar nasihat dari Helang Purabaya, Pangeran Selingsingan menangis tak henti-hentinya. Hingga air matanya membentuk Danau Remis. Sedangkan Pangeran Purabaya merubah wujudnya menjadi Bulus atau kura-kura.

Bulus dipanggil Si Mendung Purbaya. Berdasarkan legenda tersebut, Telaga Remis konon merupakan simbol kerendahan hati Pangeran Selingsingan.