liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Motor Listrik di Indonesia: Perkembangan dan Harganya

Penggunaan motor listrik dinilai lebih unggul dibandingkan motor berbahan bakar fosil. Hal ini didasari oleh berbagai alasan, antara lain kebisingan mesin yang cenderung lebih halus, efisiensi yang lebih tinggi, akselerasi yang spontan, perawatan yang mudah dan murah serta ramah lingkungan.

Lalu, bagaimana perkembangan sepeda motor listrik di Indonesia?

Sepeda Motor Listrik di Indonesia

Dukungan pemerintah terhadap produksi sepeda motor listrik tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Baterai Angkutan Jalan yang diundangkan pada 8 Agustus 2019.

Selain itu, Kementerian ESDM saat ini tengah menggalakkan program pengembangan konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik. Biaya untuk program konversi ini mencapai Rp 10 juta per unit.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pasar yang besar dibutuhkan untuk mendorong konversi sepeda motor konvensional ke kendaraan listrik. Dengan demikian, pembangunan dapat lebih ekonomis dan efisien.

Untuk mempercepat implementasi program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), pemerintah sendiri menargetkan 13 juta sepeda motor listrik dan 2,2 juta mobil listrik pada tahun 2030. Penggunaan sepeda motor listrik dan mobil listrik tersebut. Sejumlah besar berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 6 juta kiloliter per tahun dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 7,23 juta ton setara CO2.

Bersaing dengan Pasar Global

Belum lama ini, PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) mengekspor peti kemas sepeda motor listrik Gesits ke Senegal. Ekspor perdana sepeda motor listrik produksi WIMA ini merupakan kelanjutan dari kegiatan promosi sepeda motor GESITS yang dilakukan KBRI Dakar pada 8 Juni 2021 di Promenade de Thiessois, Thiès, Senegal.

“Realisasi ekspor perdana sepeda motor GESITS ke Senegal ini tidak hanya menjadi langkah awal kesuksesan sepeda motor listrik Gesits di pasar Senegal, namun juga diharapkan dapat berperan sebagai faktor pendorong ekspor sepeda motor Gesits ke negara lain. daerah,” ujar Duta Besar RI Dakar Dindin Wahyudin dalam keterangan resminya, Minggu (17/10).

Momentum kedatangan sepeda motor Gesits ini akan dimanfaatkan oleh KBRI Dakar pada pameran dagang terbesar di Senegal (FIDAK) pada awal Desember 2021. Pameran dagang ini tidak hanya dihadiri masyarakat Senegal, tetapi juga calon pembeli. dari negara lain, terutama dari kawasan Afrika Barat.

Harga Sepeda Motor Listrik

Meski banyak manfaatnya, beberapa merk sepeda motor listrik justru dijual dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan sepeda motor yang menggunakan bahan bakar fosil pada umumnya. Mengutip Autofun, berikut beberapa pilihan motor listrik murah dengan harga di bawah Rp 15 jutaan.

Uwinfly menawarkan motor listrik murah. Dari situs resminya, semua sepeda setrum Uwinflay dijual dengan harga yang wajar, seperti LS 1 yang dibanderol Rp 8,99 juta. Motor berkekuatan 800 Watt ini dapat dipacu hingga kecepatan 55 km/jam.

Selis Eagle Prix merupakan sepeda motor listrik off the road yang dijual dengan harga Rp 11,5 juta. Untuk legal on the road, cukup merogoh kocek sekitar Rp 2,5 juta, jadi total harga jualnya Rp 14 juta.

Awalnya Ecgo 2 dijual sekitar Rp 8 jutaan, namun dari beberapa situs e-commerce, motor listrik ini kini dijual dengan harga Rp 11,9 jutaan.

Apalagi ada sepeda motor listrik buatan Tangerang, Elvindo, yang juga murah. Ada dua model terjangkau yakni Rama dan Shinta. Masing-masing harganya Rp 13,5 dan Rp 13 juta.

Sepeda motor listrik Smoot Combat dipasang di Cikupa, Tangerang. Sepeda motor listrik anyar ini dibanderol sekitar Rp 13 jutaan dan bisa dipesan melalui situs resmi Smoot Motor Indonesia.

Apakah Motor Listrik Ramah Lingkungan?

Seperti diketahui, kualitas udara di Indonesia akhir-akhir ini mengalami penurunan. Bahkan mengutip IQAir, per hari ini, Jumat 5 November 2021, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dalam status tidak sehat yang salah satu penyebabnya adalah kemacetan lalu lintas kendaraan.

Seperti yang dicatat oleh Institute for Essential Services Reform (IESR), sektor transportasi darat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas udara perkotaan. Penggunaan kendaraan listrik diyakini sebagai jawaban untuk mengurangi efek polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil.

Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar konvensional pada umumnya, mobil listrik berbasis baterai tidak mengeluarkan asap. Itulah yang membuat kendaraan listrik berbasis baterai disebut ramah dan tidak menambah polusi udara.

Namun, mengutip Forbes, polusi yang terkait dengan kendaraan listrik justru berasal dari pabrik yang mengolah baterainya. Ada penggunaan komponen tertentu dalam menyusun baterai kendaraan listrik. Selain itu, proses ekstraksi baterai listrik dikatakan berkontribusi terhadap emisi karbon.

Berdasarkan laporan International Council on Clean Transportation (ICCT), disebutkan bahwa pabrik baterai listrik justru menyumbang emisi lebih tinggi dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional.